Wednesday, June 19, 2013

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI PERKEMBANGAN MEDIA SOSIAL PADA ANAK DAN REMAJA




ABSTRAK

Saat ini perkembangan aplikasi media sosial seperti Facebook, Twitter dll,mengalami perkembangan yang sangat pesat baik di kalangan remaja maupun anak-anak.Sebagai aplikasi media sosial hal ini tentu saja membawa banyak dampak baru dalam perkembangan remaja dan anak-anak, baik dampak negatif maupun positif.
Dampak positif media sosial dalam perkembangan IT sebenarnya membawa banyak keuntungan, misalnya saja memudahkan dalam hal komunikasi, mencari dan mengakses informasi.Namun di selain itu hal ini juga membawa hal negatif bagi para anak-anak dan remaja yangsalah dalam penggunaan fungsinya tersebut.Dalam hal ini kita sebagai pengguna media sosialharus lebih jeli dalam hal menggunakan fungsi dari media sosial tersebut.










A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalaah
Facebook, twitter dan situs jejaring sosial yang lainnya saat ini merupakan aplikasi teknologi yang sedang digemari kalangan remaja termasuk juga anak-anak. Dengan situs jejaring ini kita dapat memperluas pertemanan baik secara kekerabatan maupun dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup lingkungan tempat tinggal saja tetapi dari berbagai macam kalangan, lingkungan maupun status sosial. Hal tersebut menjadi suatu keharusan bagi remaja untuk memilikinya.
Dengan adanya hal tersebut situs jejaring sosial ini mengakibatkan dampak yang positif maupun negatif. Dampak positif dari jejaring sosial diantaranya sebagai sarana untuk mempromosikan iklan yang belakangan ini disebut dengan jual beli online, ada juga yang membuat grup atau komunitas untuk bertukar informasi dan juga memperluas pertemanan. Selain itu jejaring sosial juga dapat mempertemukan tali persaudaraan yang sudah lama tidak bertemu atau sempat putus.
Dampak negatif jejaring sosial bagi remaja dan anak-anak adalah dengan situs jejaring sosial yang mereka akan merasa kecanduan dan tidak mengenal waktu karena mereka harus update terhadap situs jejaring sosial yang mereka miliki. Belakangan ini marak kasus penculikan terhadap gadis remaja setelah berkenalan lewat jejaring sosial, ada pula yang melarikan diri atau kabur dari rumah setelah berkomunikasi dengan teman jejaring sosialnya. Dampak negatif situs jejaring sosial juga nampak dalam perubahan sikap yang ditunjukan setelah remaja tersebut kecanduan jejaring sosial diantaranya mereka menjadi malas karena terlalu asyik dengan jejaring sosial mereka, mereka juga lupa akan kewajiban mereka sebagai pelajar. Selain itu mereka juga akan bersikap egois, tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena waktu yang mereka miliki dihabiskan untuk internet.




2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan media sosial yang berupa jejaring sosial.

3.  Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita semua mampu menganalisis dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan media sosial.





















B. ISI

1. Tinjauan Pustaka
Situs media sosial merupakan media percakapan dimana orang atau konsumen saling terhubung satu sama lain. Media ini bersifat interaktif bahkan conversation yang terjadi lebih aktif dan efektif daripada website (Marketing, Oktober 2011). Situs media sosial paling baik dijelaskan dalam konteks paradigma industri media tradisional. Media tradisional seperti televisi, koran, radio dan majalah merupakan organisasi besar yang mendistribusikan konten yang mahal kepada konsumen dan pemasang iklan akan membayar mahal untuk menyisipkan promosi mereka di dalam konten. Jika khalayak tak setuju dengan konten yang diunggah maka khalayak tak dapat memprotes langsung redakturnya atau tak dapat melakukan kontak langsung dengan salah satu tokoh idola yang sering muncul di media tradisional tersebut. Tetapi dalam situs media sosial semua orang dapat membuat, mengunggah dan menyebar luaskan konten mereka dengan mudah. Pemasang iklan pun tak harus membayar mahal kepada penerbit dan distributor untuk memasang iklan.
Situs media sosial mempunyai banyak bentuk seperti blog, microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook dan Linkedln), situs media-sharing (Youtube, Flikr, Slideshare), situs social bookmark dan voting (Digg, Reddit), situs review (Yelp), forum dan dunia virtual (Second Life). Tentunya setiap bentuk situs media sosial memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing, misalnya Twitter menonjolkan percakapan interaktif dalam pesan text yang disebut tweet, Facebook menonjolkan jaringan relasi pertemanan, Youtube menonjolkan database dan sharing video serta Second Life menonjolkan dunia virtual 3D dimana setiap orang dapat melakukan aktivitas harian layaknya di kehidupan nyata.
Blog merupakan sejenis sistem manajemen konten (Content Management System, sering disingkat CMS) yang memudahkan siapa saja untuk mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang dinamakan post (Zarella.2011:9). Istilah blog muncul pada Desember 1997 dari kata weblog, gabungan kata web dan blog; pada akhirnya disingkat menjadi blog saja. Kegiatan menulis di blog (blogging) oleh masyarakat dimulai pada tahun 1999 ketika LiveJournal dan Blogger diluncurkan. Saat ini platform blog semakin berkembang dan beberapa yang populer di antaranya seperti Wordpress, Movabletype, dan Hubspot. Para pengguna blog dapat mendaftar (sign up) di salah satu situs blog platform secara gratis dan langsung menulis di dalamnya.
Microblogging merupakan bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap post-nya seperti halnya Twiter hanya bisa berisi 140 karakter. Twitter diciptakan tahun 2006 yang terinspirasi dari SMS telepon seluler dan tool organisatoris yang berjuluk TXTmob. Hingga Mei 2007 telah beroperasi 111 microblogging system, tetapi Twitter masih menjadi yang paling popular sampai sekarang (Zarella.2011:33).
 Jejaring sosial (social network) merupakan situs dimana orang dapat berkomunikasi dengan teman-teman mereka baik di dunia nyata atau maya, seperti Facebook, Friendster, Myspace dan Google+. Situs jejaring sosial paling populer di Indonesia adalah Facebook, yang diciptakan tahun 2003 oleh Mark Zuckerberg. Media bersama (share media), umumnya digunakan untuk membuat dan mengunggah konten multimedia (audio-visual dan gambar) seperti Youtube, Flicker, YFrog, Lokerz, Slideshare, dan sebagainya yang kemudian dibagikan kepada khalayak atau jaringan pertemanan melalui blog, microblog atau jejaring sosial.
 Situs berita sosial merupakan situs yang memungkinkan para penggunanya submit konten-konten dan melakukan voting untuk konten-konten tersebut dari seluruh web. Sedangkan social bookmarking, serupa dengan situs berita sosial tetapi memiliki manfaat tersendiri yaitu untuk menawarkan kepada para pengguna untuk mengkoleksi atau menyimpan tautan-tautan menarik yang mereka temukan dan ingin dikunjungi lagi. Contoh situs berita sosial dan bookmarking antara lain Digg, Delicious, Reddit, , StumbleUpon, Slashdot, dan Fark. Situs berita sosial terfokus pada pengiriman berita-berita terbaru berdasarkan pemungutan suara dan situs-situs boormarking membolehkan para pengguna untuk menyimpan tautan setelah mereka membacanya; jumlah simpanannya dihitung sebagai jumlah suara dan tautan-tautan yang paling popular ditampilkan.

2. Pembahasan

a. Remaja
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

b. Media Sosial
Media Sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor J.A. Barnes di tahun 1954.
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook). Selain itu penyalahgunaan situs jejaring sosial (facebook) juga digunakan sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Selain kedua hal tersebut, masih banyak lagi masalah-masalah yang ditimbulkan dari situs pertemanan sosial. Keadaan ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan pada sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya (dalam Pengaruh Jejaring Sosial Dalam Masyarakat, Satria Kusuma Industries (Blog.com).
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut.
Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial. Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan.
Tidak hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring sosial seperti facebook yang menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Para pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 – 5 jam sampai 11 – 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain jejaring sosial di internet. (dalam www.pengaruh facebook.com).
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah.
Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial. Buktinya pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski yang sudah ditulis di bagian atas. Prestasi belajar dalam hal ini nilai siwa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita. Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin menghawatirkan.
c. Dampak Media Sosial
Dengan atau tanpa disadari, orangtua dan orang dewasa lain di sekitar remaja telah memaparkan internet sejak usia dini. Oleh karena itu adalah sebuah urgensi untuk mengulas tentang dampak positif dan negatif dari pemaparan remaja terhadap internet dari sudut pandang psikologis. Dampak ini akan ditinjau dari beberapa aspek perkembangan sebagai berikut :
1. Dampak pada perkembangan fisik
2. Dampak pada perkembangan sosial dan emosi
3. Dampak pada perkembangan inteligensi
4. Dampak pada perkembangan moral
Dampak positif media sosial :
1. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
2. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
3. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.



Dampak negatif jejaring sosial :
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya.

2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.

3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.

4. Situs jejaring sosial adalah lahanyang subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru kita dikenal anak kita di internet menggunakan jati diri yang sesungguhnya atau tidak.












C.  PENUTUP
1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa efek positif dan negatif yang seolah kontradiktif membuktikan bahwa dampak dari internet sangat tergantung dari penggunanya. Oleh karena itu kunci untuk menyeimbangkan efek positif dan negatif dari internet terhadap remaja adalah justru komunikasi yang efektif antara orangtua dan remaja serta adanya bimbingan yang tepat. Sebuah skenario win-win solution, jika orang tua mengizinkan remaja untuk memaksimalkan manfaat internet sambil meminimalkan sisi negatif dari internet. Para remaja berhak mendapatkan yang terbaik dari apa yang ditawarkan oleh internet, namun orangtua harus strategis dalam membimbing remaja untuk menggunakan internet dalam meningkatkan pengalaman belajar dan menghasilkan efek yang positif.
Internet ada untuk membantu kehidupan manusia. Oleh karena itu semua pihak, sebagai pemerintah, masyarakat, dan media perlu ikut bertanggung jawab menghadapi tantangan kemudahan hidup yang ditawarkan internet di masa depan. Karena hal tersebut akan berpengaruh dalam pembentukan generasi unggul di masa yang akan datang.
2. Saran
Saran dari kami yaotu sebaiknya anak-anak atau remaja perlu dipantau atau dibatasi waktu untuk menggunakaan internet atau khususnya jejaring sosial, sehingga nantinya orang tua dapat mengetahui apa yaang anak-anak mereka lakukan dengan internet maupun jejaring sosial, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang telah kami bahas diatas.








DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.analisadaily.com/news/read/2012/09/01/71571/pengaruh_jejaring_sosial_terhadap_remaja/
2. http://episentrum.com/artikel-psikologi
3.






























No comments: